Sejarah Latar Belakang

Arkom Makassar terbentuk pada tahun 2010, dengan langsung belajar dan bekerja mengenai partisipatif design di kampung Pisang, Maccini Sombala. Kampung tersebut ditata dengan permasalahan sengketa tanah.

Praktek tersebut membuka pandangan kami mengenai masalah dan pencarian solusi secara arsitektural tentang cara mengaplikasikan ilmu arsitektur yang disinkronkan dengan masalah dan kebutuhan warga sampai pada tahap perencanaan dan pelaksanaan bersama warga. Dan lebih jauh lagi bahwa kami sadar sepenuhnya bekerja bersama warga merupakan kerja kolaborasi lintas pengetahuan yang lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan kualitas hidup di setiap prosesnya.

Disaat awal, rekan rekan arsitek hanya bersifat relawan yang berjumlah 12 orang terdiri dari mahasiswa S2 dan S1 Arsitektur, sebatas sebuah studio arsitektur namun sudah berpraktek bekerja bersama warga. Baru pada tahun 25 Juli 2014 Arkom Makassar terdaftar sebagai lembaga resmi bersertifikat notaris.

Dengan jumlah kami yang sekarang tersisa 4 orang yang aktif, Arkom Makassar bekerja dengan warga sebagai community organiser dan community architect di 4 kampung nelayan di Kota Makassar (Buloa, Mangarabombang, Sengkabatu, Kara’ba) yang terancam akan dihilangkan sebagai konsekuensi dari perencaan Kota Makassar 2030.

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar